Wednesday, November 7, 2018

Review : Fujifilm Instax Printer SP2


Film instant seperti polaroid dulu sempat sangat populer di tahun 80an. Namun beberapa tahun terakhir ini kembali booming karena kesannya yang vintage sangat menarik. Salah satu brand yang cukup populer saat ini adalah Fujifilm Instax. Ukuran filmnya memang  tidak sebesar ukuran film polaroid jaman dulu yang sedikit lebih besar. Fujifilm Instax berukuran lebih kecil, namun cara kerjanya kurang lebih sama, Hasil fotonya akan langsung mengeluarkan gambar setelah beberapa menit, dan proses ini dapat dipercepat dengan menggoyang-goyangkan filmnya.



Berbeda dengan jaman dulu yang hanya dapat diambil dengan kamera khusus saja, kini juga tersedia printer khusus yang dapat terkoneksi dengan smartphone. Meski kamera instant masih tetap ada & tetap digemari, namun pilihan untuk dapat mencetak menggunakan foto-foto yang kita ambil dari kamera digital tentu saja lebih menarik. Jadi selain kameranya, fujifilm juga menjual Instax Printer yang menggunakan isi film seperti pada Instax Camera. 

Fujifilm mengeluarkan 3 tipe untuk Instax printer saat ini. Yang Daily Goods Review miliki adalah Instax printer SP2. SP1 & SP 2 menggunakan isi film yang sama dengan format 4:3. Sedangkan SP3 menggunakan isi film dengan format 1:1 alias bujursangkar. Camera ini terkoneksi melalui jaringan Wi-FI yang tentunya lebih dapat diandalkan daripada menggunakan bluetooth. Membutuhkan apps Instax Share terinstall pada smartphone untuk dapat menggunakan printer ini. Pada apps tersebut dapat melakukan editing sederhana untuk merubah tampilan foto, seperti brightness, contras, saturasi,  & foto filter. Prosesnya sebenarnya sangat sederhana, namun entah kenapa untuk android sedikit bermasalah sedangkan dari iOs selalu lebih lancar. 

Untuk hasilnya memiliki kesan vintage yang kuat. Hasilnya tentu tidak terlalu detail karena ukuran bidang gambarnya juga kecil yaitu 62x46mm, dengan ukuran gambarnya hanya 800x600 pixel. Namun karena ukurannya yang kecil memiliki pixel density 320DPI. Hasil cetaknya juga memiliki kontras dan saturasi yang lebih rendah daripada gambar pada layar, dan hasilnya untuk area highlight juga lebih blowout. Namun hasil ini wajar, karena selama ini hasil dari kamera instant selalu memiliki detail warna yang kurang dan warna putihnya selalu blowout.

Bagi daily goods review karena harga printer ini dengan kameranya berada pada range harga yang sama, lebih value untuk membeli printernya daripada membeli kameranya. Tentu saja lebih praktis dan lebih ringkas. Ukurannya jauh lebih kecil, sementara kamera Instax lebih bulky. Selain itu juga dapat memilih foto yang hendak dicetak. Dengan kamera instax kita harus yakin dengan hasil yang diinginkan saat menekan tombol shutter.

No comments:

Post a Comment

Review : Stranger Things Season 3

Stranger Things merupakan salah satu mini series original netflix yang sangat populer dan saat ini sudah mencapai season ke-tiganya. Re...